Ingin Ganti DPR Tukang Tidur, Pelawak Vietnam Nyaleg Independen

Jum'at, 18 Maret 2016 - 15:14 WIB
Ingin Ganti DPR Tukang Tidur, Pelawak Vietnam Nyaleg Independen
Ingin Ganti DPR Tukang Tidur, Pelawak Vietnam Nyaleg Independen
A A A
HANOI - Pelawak atau komedian Stand-up di Vietnam, Nguyen Cong Vuong, siap maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) melalui jalur independen. Pelawak itu ingin mengubah wajah politik di negaranya dengan menyerukan agar para anggota DPR tukang tidur diganti.

Penyanyi berambut pirang, Mai Khoi, juga tertarik untuk mendobrak politik di Vietnam yang selama ini didominasi Partai Komunis.

Mereka bukan aktivis politik, tapi bertekad maju sebagai calon independen dalam Pemilu parlemen atau DPR di Vietnam.

Saya ingin mengubah persepsi politik, membawa beberapa pemuda energik untuk Majelis Nasional,” kata Vuong, 34, yang terkenal sebagai komedian televisi.

Ini mendorong kami untuk berdemokrasi. Kami tidak ingin melihat orang-orang yang tidur di parlemen. Mereka harus menyadari ada yang lebih baik untuk negara, untuk membawa beberapa wajah baru dan ide-ide segar,” ujarnya, seperti dikutip Reuters, Jumat (18/3/2016).

Tapi ambisi itu tidak mudah. Sebab, Partai Komunis telah mengontrol 500 kursi parlemen. Anggota parlemen non-partai yang didukung oleh lembaga-lembaga negara hanya golongan minoritas.

Sekitar 100 orang di Hanoi dan Ho Chi Minh telah terdaftar sebagai calon independen untuk Pemilu bulan Mei mendatang. Mereka meraup dukungan di media sosial Facebook.

Mai Khoi, 32, yang sering dijuluki “Lady Gaga”-nya Vietnam yang kerap memicu kontroversi, siap menggebrak panggung politik Vietnam.

Dia ingin mengatasi masalah sosial di parlemen, seperti soal pernikahan sesama jenis. Dia mengapresiasi calon independen yang tidak dibelenggu oleh aturan ketat Partai Komunis.

Banyak orang terkejut dan bertanya-tanya mengapa seorang penyanyi seperti saya ingin bergabung dengan Majelis Nasional,” katanya kepada Reuters.


Semua orang harus peduli tentang politik. Ini mempengaruhi semua kehidupan kita. Majelis Nasional memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk berbicara,” ujarnya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4972 seconds (0.1#10.140)